Analisis Lokasi Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan Di Indonesia berdasarkan Planning and Market Get A Way
Indonesia merupakan negara dengan perbandingan antara luas
laut dan daratannya mencapai 3:1 oleh karena itu Indonesia disebut sebagai
negara marintim dengan perairan sekitar 5,8 juta km2 atau dengan kata lain
memuat 1,3 % dari luas perairan dunia. begitu luas perairan yang dimiliki
membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi alur pelayaran
Internasional. Maka dari itu Indonesia merupakan salah satu jalur transportasi
laut Internasional yang banyak dilewati oleh kapal dari berbagai negara di
dunia Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau
dari sabang sampai merauke, sehingga salah satu alat transportasi yang penting
adalah transportasi laut yaitu kapal.
Seiring perkembangan industri dan kebutuhan akan transportasi khususnya transportasi laut baik domestik maupun Internasional di Indonesia semakin meningkat, maka tidak dapat dipungkiri semakin banyak jumlah kapal yang berpoperasi di wilayah Indonesia,tak hanya kapal domestik saja melainkan kapal– kapal Internasional.
Seiring perkembangan industri dan kebutuhan akan transportasi khususnya transportasi laut baik domestik maupun Internasional di Indonesia semakin meningkat, maka tidak dapat dipungkiri semakin banyak jumlah kapal yang berpoperasi di wilayah Indonesia,tak hanya kapal domestik saja melainkan kapal– kapal Internasional.
Melihat kondisi diatas sudah sangat jelas jika mengaharuskan
Indonesia untuk lebih memperhatikan pengembangan jasa maritim yang dimiliki.
Salah satu bentuk pengembangan jasa maritim adalah dengan diadakannya
pelabuhan. Pelabuhan merupakan sector yang sangat penting dibidang ekonomi
kawasan sejarah juga mencatat dengan adanya pelabuhan bisa terbentuk suatu
kawasan baru karena pelabuhan menjadi pusat ekonomi antara wilayah maupun antar
negara.
Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan
internasional maupun domestic. Transportasi laut juga membuka akses dan
menghubungkan wilayah pulau, baik daerah yang sudah maju maupun yang masih
terisolasi. Tidak hanya antar pulau dalam negri, bahkan antar negara juga
membutuhkan transportasi laut. Melihat kondisi Indonesia sebagai negara
kepulauan,dan sebagai jalur perdagangan internasional, Indonesia berpotensi
tinggi dalam pembangunan dan pengembangan pelabuhan.
Untuk pengembangan suatu pelabuhan laut ditinjau dari aspek
geografis dan teknis kepelabuhanan, dibutuhkan persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
1) Lokasi sedekat mungkin dengan lokasi asal dan tujuan
barang.
2) Mampu memberikan perlindungan terhadap kapal dari cuaca
buruk sewaktu berada di pelabuhan.
3) Memiliki kedalaman perairan yang cukup, sehingga kapal
tetap dapat terapung saat air laut surut.
4) Tersedia fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk
penanganan barang dan penumpang
Pembangunan pelabuhan juga harus memperhatikan planning and
market gateway agar dalam pembangunannya banyak diperoleh manfaat baik dari
segi ekonomi maupun segi lainnya. Salah satu hal yang terpenting lagi dalam
pembangunan pelabuhan yaitu memperhatikan system longistik yang merupakan hal
yang paling mendasar bagi kemajuan nusantara sebagai negara maritim,dimana
biaya dan kelancaran distribusi barang di nusantara sangat ditentukan dengan adabya
infrastruktur yang baik. Terwujudnya Sistem Logistik yang terintegrasi secara
lokal, terhubung secara global untuk meningkatkan daya saing nasional dan
kesejahteraan rakyat (locally integrated, globally connected for national
competitiveness and social welfare)”
Ada beberapa alternative yang bisa digunakan dalam cara
pembangunan pelabuhan untuk diterapkan di Indonesia,
Alternatif 1.
Membangun 2 pelabuhan type A dengan lokasi satu di bagian timur dan satu di
bagian timur dan satu di bagian barat.
Alternatif 2.
Membangun 1 pelabuhan type A, 20 type B dan 20 type C dengan lokasi tersebar di
Indoensia
Alternatif 3.
Membangun 1 pelabuha n type A,10 type B dan 35 type C dengan lokasi tersebar di
Indonesia
Dimana dengan asumsi biaya pengembangan pelabuhan sebagai
berikut :
Untuk pelabuhan type A mempunyai kedalaman 16 meter dan
mampu melayani kapal berkapasitas angkut 18.000 kontainer dengan biaya 40
triliyun
Pelabuhan type B mempunyai kedalaman 12 meter dan mampu
melayani kapal berkapasitas angkut 3000 kontainer dengan asumsi biaya 1,2
triliyun.
Pelabuhan type C mempunyai kedalaman 6 meter dan mampu
melayani kapal melayani kapal berkapasitas angkut 1.000 kontainer dengan asumsi
biaya 800 miliard.
Jika ketiga alternative tersebut kita analisis berdasarkan
market need,market receptiveness,organizational factor dan economic environment
adalah sebagai berikut :
Alternatif 1.
Jika dilihat dari penetapan pelabuhan yang terdapat pada
alternatif satu dimana pelabuhan type A diletakkan di bagian timur Indonesia
dan satu dibagian barat mmeskipun terlihat bahwa pelabuhan dengan alternative
ini dapat menampung kapal dengan kapasitas yang besar yaitu sebesar
18.000kontainer dan sesuia jika dilihat dari segi strategi karena diharapakan
dapat meningkatkan lalulitas internasional tetapi dapat di katakan bahwa
penetapan lokasi tersebut tidaklah strategis karena dengan penetapan yang hanya
berpusat pada dua lokasi saja apalagi pada lokasi yang berada di ujung
Indonesia hanya dapat menjangkau pelayaran yang ada di dua lokasi terujung di
Indonesia.
Pengembangan pelabuhan dengan alternative 1 memang terlihat
sangat meyakinkan jika dilihat dari segi konsep pembangunannya dimana pelabuhan
mempunyai kedalaman 16 meter, tetapi jika kita lihat dari segi ekonomi atau
biaya yang diperlukan sangatlah tidak ekonomis yaitu sebesar 40 triliun apalagi
mengingat pembahasan pada paragraph diatas yaitu penentuan lokasi pelabuhan
yang hanya bertempat di ujung timur dan ujung barat dari negri Indonesia.
Jika kita lihat sisi positif dari pembangunan pelabuhan yang
terletak di ujung barat Indonesia memang mempuyai beberapa kelebihan karena
lokasi ini merupakan pusat dari pelayaran yang ada di Asia terutama asia
tenggara sehingga dapat dipastikan jika dari segi kebutuhan pasar sangatlah
memadai karena banyak kapal-kapal angkutan yang akan berlayar singgah di
pelabuhan ini karena lokasinya yang strategis. Sedangkan jika kita lihat dari
segi lingkungan ekonimnya sendiri kawasan barat juga merupakan salah satu
kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang sedikit maju dan yang terpenting daerah
ini juga mempunyai kepadatan penduduk yang bisa dikatakan tidak sedikit
hal ini justru berlawanan dengan keadaan lokasi pelabuhan
yang kedua yaitu berada di ujung timur Indonesia. Ujung timur merupakan daerah
yang tidak strategis, jauh dari jumlah populasi manusia sehingga jelas
mengakibatkan untuk factor kebutuhan pasar maupun kebutuhan dari lingkungan
ekonomi sangat sulit untuk dijangkau.
Sedikit kelebihan lagi yang dimiliki dari alternative satu
ini dengan adanya dua pelabuhan yang hanya berpusat di timur dan di barat
Indonesia memudahkan dalam pengawasan dan perlindungan mengingat hanya berpusat
di dua lokasi besar. Pengembangan pelabuhan di dua daerah ini juga diharapakan
dapat meningkatakan lalu lintas di Indonesia tapi jika yang difikirkan hanya
dari segi internasional maka untuk pelayaran dalam domestic akan terbelengkai
mengingat Indonesia sendiri merupakan negara dengan luas laut yang lebih dari
pada daratan maka tentunya transportasi antar pulau menjadi kebutuhan yang
pokok.
Alternatif 2
Alternatif kedua menyarankan untuk membangun Membangun 1
pelabuhan type A, 20 type B dan 20 type C dengan lokasi tersebar di Indoensia.
Ada banyak segi positif yang dapat diperoleh dari alternative kedua ini dimana
kita dapat membangun pelabuhan yang multi kapasitas maupun tipe kapasitas
ringan dengan bajat yang sama dari alternative sebelumnya. Dengan membangun
pelabuh bertipe labih dari satu berarti kita juga bisa lebih memenuhi kebutuhan
kapal berkapasitas beragam sehingga jika dilihat dari aspek kebutuhan pasar
sangatlah bagus mengingat kapal yang berlayar di Indonesia bukan hanya kapal
dengan kapasitas besar.
Selain itu dengan diadakannya pembangunan pelabuhan dengan
system menyebar dapat membantu meningkatkan keberhasilan terhadap ekonomi
daerah-daerah yang sedang berkembang sehingga sangat mendukung akan lingkungan
ekonomi yang kondosif. Pembangunan pelabuhan yang menyebar juga bisa lebih
menjarah kelokasi dengan populasi manusia yang tinggi sehingga sangat mendukung
untuk aktivitas-aktivitas terutama aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi.
Akan Alternatif dua ini juga sudah bisa memenuhi pasar dengan baik karena
pelabuhan yang dibangun juga merata yaitu dengan kapasitas yang beragam dan
jumlah yang tepat.
Untuk alternative dua menawarkan solusi yang tepat dimana
kita dapat membangun pelabuhan internasional untuk mengatasi pelayaran dalam
konteks internasional dengan kapasitas yang besar selain itu juga dipikirkan
mengenai trnsportasi domestic yang menghubungkan antar pulau di Indonesia
dengan membangun pelabuhan bertipe B dan tipe C yang nantinya diharapkan dapat
mengatasi pelayaran antar pulau sehingga lebih memudahkan transportasi di dalam
negeri.
Untuk pelabuhan type A yang dibangun berjumlah 1 diharapakan
dapat di implementasikan di daerah Indonesia bagian timur karena daerah ini
merupakan daerah dengan pelayaran yang sangat padat. Sehingga dengan dana yang
minim kita bisa membangun 1 pelabuhan internasional dengan kapasitas 18.000
kontainer selain itu kita juga mampun membangun pelabuhan-pelabuhan dengan
kapasitas sedang dan kapasitas kecil sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan
kapal-kapal dengan kapasitas sedang maupun kecil.Kelemahan dari alternative dua
bisa terasa jika dilihat dari segi organisasi,dimana untuk alternative dua ini
lebih membutuhkan kierja ekstra dalam mengawasi lalu lintas pelayaran yang
terjadi.
Alternatif 3
Alternatif 3 juga memberikan solusi yang hamper sama dengan
alternative yang kedua yaitu pembangunan merata 1 pelabuhan type A,10 type B
dan 35 type C dengan lokasi tersebar di Indonesia. Kelemahan dari alternative 3
terdapat pada pembangunan type c yang lebih banyak dari yang type b. Hal ini
tidak mendukung akan kebutuhan pasar karena hanya akan membuat pelabuhan di
Indonesia hanya mampu melayani dengan maksimal kapal dengan ukuran kecil.
Padahal pada kenyataan Indonesia juga banyak dilewati kapal-kapal dengan
kapasitas yang sedang dan besar sehingga kurang memenuhi akan kebutuuhan pasar.
Dengan memperbanyak pelabuhan C juga dapat membahayakan pada
biaya perawatan pelabuhan mengingat pelabuhan ini dibangun hanya pada kedalam 6
meter sehingga lebih rawan terkena benca gelombang laut di Indonesia yang
terbialng negara dengan ombak yang besar. Selain itu untuk alternative tiga
lebih mementingkan kapal dengan kapasitas kecil padahal untuk lebih mendongkrak
ekonomi diperlukan kapasitas yang jumlah untuk memenuhi kapal-kapal dengan
kapasitas yang besar dan yang sedang karena kapal-kapal ini dapat memberikan
pemasukan yang lebih.
Jadi jika ingin membangun pelabuhan di Indonesia dengan
beberpa alasan dan analisis yang sudah dipaparkan diatas saya menyarankan untuk
menggunakan alternative yang kedua. Alternative ini mempuyai beberapa kelebihan
meskipun dari segi lain masih terdapat kekurangan. Alternative dua juga bisa
memberikan solusi tidak hanya untuk pelayaran di dalam negeri tapi juga bisa
untuk dalam negeri dimana untuk internasional disiapkan pelabuhan tipe A dengan
kapasitas 18000 kontainer dan untu pelabuhan dengan kapasitas yang rendah dan
sedang diberikan pelabuhan dengan tipe B dan tipe C dengan masing-masing
berkapasitas 3000 container dan 1000 kontainer dengan tiap-tiap pelabuhan
mempunyai kedalam 16 meter,12 meter dan 800 miliard dimana pembangunan
pelabuhan ini dilakukan secara menyebar sehingga tidak menyebabkan penumpukan
hanya pada satu pelabuhan yang bersekala besar.
http://blog.ub.ac.id/agungheru/2012/10/11/analisis-lokasi-pengembangan-dan-pembangunan-pelabuhan-di-indonesia-berdasarkan-planning-and-market-get-a-way/
Comments